Terima Kasih telah mengunjungi Blog RT 001 RW 009 Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat 17424...Semoga Bermanfaat...

PENYAKIT KAKI GAJAH

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filarial yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening. Anak cacing yang disebut mikrofilaria, hidup dalam darah. Mikrofilaria ditemukan dalam darah tepi pada malam hari.

Penyakit kaki Gajah merupakan penyakit menular yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk dan telah teridentifikasi 23 spesies nyamuk sebagai penular di Indonesia. Setiap orang mempunyai peluang yang sama untuk dapat tertular filariasis apabila digigit oleh nyamuk infektif (mengandung larva cacing filarial stadium III), dapat mengenai semua umur dan tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Selain itu penyakit filariasis ini dapat ditemukan pada semua ras, tidak ada predileksi ras tertentu.

Penyakit Kaki Gajah merupakan penyakit menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap (seumur hidup) berupa pembesaran tangan, kaki, payudara, dan buah zakar baik pada perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal sehingga hidupnya tergantung pada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.

Sebaran penyakit filariasis di Indonesia hampir diseluruh provinsi dan tingkat penularannya masih tinggi bahkan di beberapa daerah merupakan endemis.

Tanda dan gejala Klinik biasanya terjadi bertahun-tahun setelah terinfeksi, sehingga penyakit ini jarang ditemukan pada anak, gejala-gejala yang terdapat pada penderita Filariasis meliputi :

Gejala awal (akut) ditandai dengan :
* Demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3-4 hari apabila bekerja berat.
* Timbul benjolan (pembengkan) yang terasa panas dan nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka di badan, dan teraba adanya tali urat seperti tali yang bewarna merah dan sakit mulai dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan kearah ujung kaki atau tangan.
* Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis).
* Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
* Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema).

Gejala lanjut (kronis) ditandai dengan : pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada kaki, tangan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita sehingga menimbulkan cacat yang menetap.

Tindakan pencegahan dan pemberantasan filariasis (Penyakit Kaki Gajah) yang dapat dilakukan antara lain :
* Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat melalui pendidikan, pelatihan, sosialisasi, distribusi informasi.
* Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.
* Menjaga diri dari gigitan nyamuk misalnya menutup ventilasi dengan kasa nyamuk,  menggunakan kelambu pada saat tidur, menggunakan obat anti nyamuk baik semprot, bakar ataupun oles.
* Ikut serta dalam pemeriksaan darah jari yang dilakukan pada malam hari oleh petugas kesehatan.
* Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk melakukan pengobatan kedokter sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya.
* Melaporkan ke Puskesmas bila menemukan warga desa dengan pembesaran kaki, tangan, kantong buah zakar atau payudara.
* Minum obat anti filariasis yang diberikan oleh petugas kesehatan.

--oo0oo--
Sumber:dari berbagai sumber online

Ayo...Sholat!

Twitter

Free Hit Counter

Flag Counter

Menu