|
1. | |
Sistem Sumbu (Wick).
Adalah tipe hidroponik yang paling sederhana, popoler digunakan oleh pemula. Sistem ini adalah sistem pasif, yang artinya tidak ada sistem yang bergerak. Sebelum akar dapat menjangkau lauran nutrisi, Larutan nutrisi diserap oleh media tanam dari tandon menggunakan sumbu (memanfaatkan daya kapilaritas sumbu).
|
2. |
|
Sistem Kultur Air (Water culture) / Rakit Apung (Floating Raft).
Adalah sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif. Seluruh akar tanaman tergenang didalam air nutrisi. Penopang tanaman biasanya dibuat dari lapisan ringan seperti lembaran styrofoam dan mengapung langsung di atas permukaan larutan nutrisi. Sebuah pompa udara (aerator) menyediakan udara melalui batu angin yang membuat banyak gelembung udara yang menyediakan oksigen terlarut dalam larutan nutrisi untuk menghindarkan busuknya akar tanaman.
|
3. |
|
Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood and Drain).
Adalah sistem yang memiliki 2 fase yaitu fase pasang dimana larutan nutrisi dialirkan ke media tumbuh tanaman yang sudah ditempatkan kedalam wadah. Seluruh wadah pertumbuhan dapat diisi dengan batu-batuan, kerikil, atau butiran rockwool. Fase surut dimana larutan nutris yang dialirkan tadi kembali ke penampungan larutan nutrisi. Pengliran larutan nutris menggunakan pompa yang terkoneksi ke timer.
|
4. |
|
Sistem Drip (Drip Irrigation).
Pada sistem ini nutrisi diberikan melalui selang yang diteteskan ke media tanam secara berkala dengan menggunakan timer otomatis yang dihubungkan ke pompa. Sistem ini sangat popular digunakan dalam bercocok tanam hidroponik. Banyak digunakan pada tanman sayuran buah seperti tomat, cabe, paprika, melon dan lain-lain.
|
5. |
|
Sistem NFT(Nutrient Film Technique).
Ini adalah teknik dimana aliran larutan nutrisi diberikan melalui aliran yang tipis sekitar 3 mm (seperti setipis film) secara terus menerus dengan menggunkan pompa di sepanjang perakaran tanaman sehingga nutrisi dan udara akan terus bersirkulasi dengan seimbang. Sistem NFT harus menggunakan permukaan yang datar dengan kemiringan saluran yang tepat (sekitar 5 %) dengan panjang yang tepat sehingga laju aliran nutrisi menjadi tepat.
Catatan: sistem ini dikhawatirkan bila listrik mati atau sering terjadi pemadaman listrik sehingga tanaman tidak mendapatkan larutan nutrisi.
|
6. |
|
Sistem DFT (Deep Flow Technique)
Merupakan sistem modifikasi dari NFT yaitu memberikan nutrisi kepada akar dengan aliran nutirisi secara terus menerus dengan menggunakan pompa air pada kedalaman aliran antara 3-5 cm sehingga aliran nutrisi dan udara akan terus tersirkulasi dengan seimbang. Sistem DFT biasanya menggunakan pipa PVC ukuran 2 1/2 inch atau 3 inch dimana pemasangannya tanpa ada kemiringan.
|
7. |
|
Sistem Aeroponik (Aeroponics).
Merupakan sistem dimana akar tanaman secara berkala (setiap beberapa menit sekali) disemprot dengan larutan nutrisi yang sangat halus (seperti kabut). Pada sistem ini memungkinkan memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan dengan sistem lainnya karena larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut sehingga tanaman lebih banyak menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen. Akar-akar tanaman yang menggantung diudara sehingga cepat mengering apabila pengaturan pengabutan terganggu, jadi diperlukan teknologi yang mumpuni untuk menjamin tingkat keberhasilan yang tinggi.
|
|
|
Sumber:dari berbagai sumber online
|